Di Desa Wonosari kabupaten Gunung Kidul tempat dimana salah
satu keluarga saya tinggal berkembang cerita misteri tentang Pulung Gantung.
Pulung gantung menurut beberapa saksi digambarkan bentuknya seperti lintang
tapi besar, bundar tapi bercahaya bisa kuning, putih, merah dan berbuntut
panjang seperti ular bisa hinggap di pohon-pohon besar dan dirumah warga
setempat. Pulung gantung biasanya muncul berkisar sehabis magrib atau menjelang
subuh.
Orang-orang di Gunung Kidul percaya bahwa pulung gantung
sebagai isyarat kematian yang mendekati kepastian. Pulung dalam bahasa Jawa
berarti wahyu atau isyarat atau petunjuk dari Tuhan atau anugrah, kebahagiaan,
kita sering mendengar kata “Ketiban Pulung” untuk orang orang yang mendapatkan
berkah atau anugrah. Tapi kalau Pulung Gantung tidak seorangpun yang bersyukur
jika rumahnya didekati.
“Ketiban Pulung Gantung” dianggap sebagai isyarat kematian,
beberapa orang percaya bahwa sebelum seseorang melakukan tindakan bunuh diri,
dia akan terobsesi melakukan tindakan yang dia sukai kadang terobsesi
melakukannya di tempat dimana dia akan bunuh diri, ada yang berhasil selamat
dari pulung gantung menceritakan bahwa ada orang tua yang mengajaknya kesuatu
tempat. Arah yang dihadap oleh pelaku gantung diri biasanya adalah tempat
pulung gantung selanjutnya, misalnya jika pelaku gantung diri menghadap barat,
maka pelaku selanjutnya dari arah barat.
Menurut saya pulung gantung hanya mitos belaka walaupun
ternyata memang ada bukan berarti itu penyebab banyak terjadinya kasus bunuh
diri di desa ini, menurut psikolog penyebab besarnya tingkat bunuh diri di desa
ini adalah karena frustasi oleh kondisi ekonomi keluarganya dimana di desa ini
tingkat kemiskinan masih relatif tinggi.