Kamis, 27 Maret 2014

Pulung Gantung di Desa Wonosari Gunung Kidul





Di Desa Wonosari kabupaten Gunung Kidul tempat dimana salah satu keluarga saya tinggal berkembang cerita misteri tentang Pulung Gantung. Pulung gantung menurut beberapa saksi digambarkan bentuknya seperti lintang tapi besar, bundar tapi bercahaya bisa kuning, putih, merah dan berbuntut panjang seperti ular bisa hinggap di pohon-pohon besar dan dirumah warga setempat. Pulung gantung biasanya muncul berkisar sehabis magrib atau menjelang subuh.

Orang-orang di Gunung Kidul percaya bahwa pulung gantung sebagai isyarat kematian yang mendekati kepastian. Pulung dalam bahasa Jawa berarti wahyu atau isyarat atau petunjuk dari Tuhan atau anugrah, kebahagiaan, kita sering mendengar kata “Ketiban Pulung” untuk orang orang yang mendapatkan berkah atau anugrah. Tapi kalau Pulung Gantung tidak seorangpun yang bersyukur jika rumahnya didekati.

 

“Ketiban Pulung Gantung” dianggap sebagai isyarat kematian, beberapa orang percaya bahwa sebelum seseorang melakukan tindakan bunuh diri, dia akan terobsesi melakukan tindakan yang dia sukai kadang terobsesi melakukannya di tempat dimana dia akan bunuh diri, ada yang berhasil selamat dari pulung gantung menceritakan bahwa ada orang tua yang mengajaknya kesuatu tempat. Arah yang dihadap oleh pelaku gantung diri biasanya adalah tempat pulung gantung selanjutnya, misalnya jika pelaku gantung diri menghadap barat, maka pelaku selanjutnya dari arah barat.

Menurut saya pulung gantung hanya mitos belaka walaupun ternyata memang ada bukan berarti itu penyebab banyak terjadinya kasus bunuh diri di desa ini, menurut psikolog penyebab besarnya tingkat bunuh diri di desa ini adalah karena frustasi oleh kondisi ekonomi keluarganya dimana di desa ini tingkat kemiskinan masih relatif tinggi.