Komunikasi dalam Manajemen
1. Pengertian Komunikasi
Meurut Kozier dan Erb (dalam Nugroho,
2009) komunikasi adalah pertukaran informasi antar dua orang atau lebih, atau pertukaran
ide, perasaan, dan pikiran. Pendapat lain dikemukakan oleh Gode (dalam Wiryanto, 2004)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua
orang atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang. Trenholm dan
Jensen (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
Hoveland (dalam Wiryanto, 2004) mengatakan komunikasi adalah proses dimana individu
mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
Dari definisi beberapa tokoh di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah pertukaran informasi antara dua
orang atau lebih yang membuat kebersamaan bagi dua orang atau lebih yang semula
monopoli oleh satu atau beberapa orang dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran untuk mengubah perilaku individu yang lain.
2. Proses Komunikasi
Wiryanto
mengemukakan bahwa proses komunikasi merupakan aktivitas mendasar bagi manusia
sebagai makhluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali dengan adanya stimulus
yang masuk pada diri individu yang di tangkap melalui panca indera. Stimulus diolah
di otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera dan iman yang dimiliki individu.
Stimulus tersebut mengalami proses intelektual menjadi informasi. Adapun informasi
yang telah dikomunikasikan disebut sebagai pesan.
3. Hambatan Komunikasi
Menurut
Robbins (dalam Haryadi, 2009) ada 4 hambatan komunikasi, yaitu :
a. Perbedaan
Bahasa dan Persepsi
Bahasa sangat penting dalam komunikasi, bahasa
bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mentransfer informasi.
b. Gangguan
Komunikasi
Ada 2 macam gangguan komunikasi, yaitu:
1) Gangguan emosional, yaitu Pesan akan sulit
disamapaikan dalam keadaan kecewa, marah, atau takut. Hal ini lah yang
menyebabkan gagasan dan perasaan sering menyulitkan dalam bersikap objektif.
2) Gangguan
fisik, yaitu hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak
dapat dibaca. Walaupun gangguan ini terlihat sepele namun dapat menghambat
pesan yang sebenarnya efektif.
c. Overload Informasi
Yaitu hambatan yang ada karena terlalu banyak
informasi yang didapat, komunikasi dapat terganggu karena materi dari informasi
tersebut sangat rumit dan controversial.
d. Penyaringan
Informasi yang tidak Tepat
Menyaring informasi dapat mempengaruhi jumlah
dan mutu informasi yang diteruskan, dan tentunya akan memengaruhi komunikasi
efektif yang di harapkan.
v Definisi Komunikasi Intrapersonal Efektif dalam
Organisasi yang Mencakup Componential dan Situasional
1.
Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan
mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan
oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya
dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2.
Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan
potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
v Model Pengolahan Informasi
1.
Rational
Model ini berasumsi bahwa orang beroperasi
dalam mode pengolahan dikontrol menggunakan prosedur analitis
2.
Limited
Capacity
Model ini menunjukkan bagaimana orang
menyederhanakan pengolahan informasi
3.
Expert
Model ini bergantung pada model Limited
Capacity
4.
Cybernetic
Model ini berpendapat bahwa informasi diproses
dari waktu ke waktu.
v Model Interaktif Manajemen
1.
Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi
karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi
bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2.
Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu
organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3.
Interaction
management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen
seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang
bersangkutan
4.
Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu
organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.
Other-orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi
berorientasi pada pegawai.
Sumber:
Haris, T, E. (2002). Applied organizational communication.
New York: Psychology Press
Haryadi, H. (2009). Administrasi perkantoran untuk manajer &
staff. Jakarta: Transmedia Pustaka
Nugroho, W. (2009). Komunikasi dalam keperawatan gerontik.
Jakarta: EGC.
Suranto. (2011). Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.