Minggu, 06 November 2016

ARSITEKTUR KOMPUTER & STRUKTUR KOGNITIF MANUSIA

 A.     Pengertian Arsitektur Komputer
Menurut Jimmy L (2002), yang dimaksud dengan arsitektur komputer ialah suatu ilmu dan juga seni tentang tata cara interkoneksi antara berbagai macam komponen perangkat keras atau hardware agar bisa melahirkan sebuah computer melengkapi kebutuhan fungsional, kinerja, dan juga target keuangannya.
B.     Struktur Kognisi Manusia
Menurut Prof. Benny H. Hoed (dalam Ekky, 2012) struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan, sedangkan kognitif, Menurut Drever (Solihin, 2012) disebutkan bahwa ”kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran”. Dan Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa “kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian -bagian tubuh manusia yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.
C.     Kaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Struktur kognisi manusia dengan komputer memiliki proses yang hampir sama yaitu sama-sama memproses informasi atau data yang masuk. Informasi masuk melalui otak pada manusia sedangkan dalam komputer biasa disebut dengan input, saat memproses informasi otak juga melakukan aktivitasnya yaitu memproses info yang masuk, jika pada komputer biasa disebut dengan storage, dan pada manusia dalam mengeluarkan informasi juga diproses oleh kognisi atau otak yang dalam komputer biasa disebut output. Arsitektur komputer sendiri merupakan hasil dari kreativitas-kreativitas manusia yang menggunakan kognisi nya dalam menciptakan arsitektur komputer. Sehingga arsitektur komputer dan kognisi manusia itu saling terkait satu sama lainnya.
D.        Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Stuktur Kognisi Manusia
·         Kelebihan : Komputer dapat dengan baik melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat, sedangkang manusia lebih mampu membuat kesimpulan, memahami pola-pola yang kompleks dan memiliki emosi.
·         Kekurangan : Komputer hampir tidak mampu melakukan yang dilakukan manusia seperti membuat kesimpulan, memahami pola-pola yang kompleks dan memiliki emosi. Dalam mengenali wajah, komputer juga tidak dapat menyimpulkan usia, jenis kelamin, atau emosi seseorang.

E.      Contoh Kasus, solusi, dan pemecahan masalah dalam Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia
Diagnosa penyakit merupakan hal yang sangat sensitif karena menyangkut nyawa manusia, oleh karena itu hasil diagnosa haruslah akurat, cepat dan tepat. Untuk mencapai hasil tersebut, maka solusinya adalah menggabungkan kelebihan pada komputer dan juga kelebihan manusia (dokter). Untuk kroscek gejala penyakit dengan bank data diagnosa, itu dilakukan oleh komputer karena bisa dilakukan dengan sangat cepat dan akurat, namun untuk menetapkan hasil diagnosa, maka tetap harus menggunakan kemampuan kognitif dari dokter, karena dia bisa merasakan, menilai dan mengambil keputusan. Dengan kata lain, komputer digunakan untuk menunjang kemampuan koginitif manusia dalam rangka memudahkan pengambilan keputusan

 Jimmy, L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Chaplin. (2002). Struktur Kognisi Manusia. Jakarta: Grasindo

PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

A.     Pengertian Informasi
Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2012).
Menurut Hutahaean (2015) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih penting bagi penggunanya.
Menurut Prasojo (2011), bahwa pengertian informasi sering disamakan dengan pengertian data. “Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Gordon B. Davis (dalam Hutahaean, 2015) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimanya dan memiliki nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Dari beberapa definisi informasi yang diungkapkan beberapa tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi masih sering disamakan dengan data, dimana sebenarnya informasi dan data itu berbeda. Data adalah suatu hal yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi adalah data-data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna dan penting bagi penerimanya dan dapat dijadikan dasar yang kuat untuk mengambil sebuah keputusan baik sekarang maupun yang akan datang.

B.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi merupakan suatu kumpulan komponen fisik maupun non-fisik yang berupa data yang diproses dalam jumlah muatan besar yang mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis.

C.     Contoh Kasus
Penggunaan sistem informasi terhadap psikologi seperti tes-tes psikologi, sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya. Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas memang, tetapi ini merupakan salah satu contoh test psikologi, yang mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.



Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Prasojo. (2011). Pengantar sistem informasi manajemen. Bandung: CV. Remadja Karya

Sutarman. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu