A.
Pengertian
Informasi
Informasi
adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu
sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita
memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan
informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan
diproses. (Sutarman, 2012).
Menurut
Hutahaean (2015) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna
dan lebih penting bagi penggunanya.
Menurut
Prasojo (2011), bahwa pengertian informasi sering disamakan dengan pengertian
data. “Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai
dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan”.
Menurut
Gordon B. Davis (dalam Hutahaean, 2015) Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimanya dan memiliki nilai nyata
atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
Dari
beberapa definisi informasi yang diungkapkan beberapa tokoh diatas, dapat
disimpulkan bahwa informasi masih sering disamakan dengan data, dimana
sebenarnya informasi dan data itu berbeda. Data adalah suatu hal yang belum
diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan
keputusan. Sebaliknya, informasi adalah data-data yang telah diolah menjadi
suatu bentuk yang berguna dan penting bagi penerimanya dan dapat dijadikan
dasar yang kuat untuk mengambil sebuah keputusan baik sekarang maupun yang akan
datang.
B.
Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
Sistem
informasi psikologi merupakan suatu kumpulan komponen fisik maupun non-fisik
yang berupa data yang diproses dalam jumlah muatan besar yang mendapatkan
informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis.
C.
Contoh
Kasus
Penggunaan
sistem informasi terhadap psikologi seperti tes-tes psikologi, sebagian besar
sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam
pengisian testnya. Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test
psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita
diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya.
Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling
dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu
valid dan reabilitas memang, tetapi ini merupakan salah satu contoh test
psikologi, yang mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system
informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.
Hutahaean, J.
(2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Prasojo. (2011). Pengantar
sistem informasi manajemen. Bandung: CV. Remadja Karya
Sutarman. (2012). Pengantar sistem informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar