Minggu, 06 November 2016

PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

A.     Pengertian Informasi
Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan diproses. (Sutarman, 2012).
Menurut Hutahaean (2015) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih penting bagi penggunanya.
Menurut Prasojo (2011), bahwa pengertian informasi sering disamakan dengan pengertian data. “Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Gordon B. Davis (dalam Hutahaean, 2015) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimanya dan memiliki nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Dari beberapa definisi informasi yang diungkapkan beberapa tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi masih sering disamakan dengan data, dimana sebenarnya informasi dan data itu berbeda. Data adalah suatu hal yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi adalah data-data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna dan penting bagi penerimanya dan dapat dijadikan dasar yang kuat untuk mengambil sebuah keputusan baik sekarang maupun yang akan datang.

B.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi merupakan suatu kumpulan komponen fisik maupun non-fisik yang berupa data yang diproses dalam jumlah muatan besar yang mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologis.

C.     Contoh Kasus
Penggunaan sistem informasi terhadap psikologi seperti tes-tes psikologi, sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya. Sudah banyak orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas memang, tetapi ini merupakan salah satu contoh test psikologi, yang mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.



Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Prasojo. (2011). Pengantar sistem informasi manajemen. Bandung: CV. Remadja Karya

Sutarman. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar