PENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat behwa anak yangf
terlalu banyak bermain akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan
ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (noname, 2006).
A.PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah cara
alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari.(wholey and Wong,1991). Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan.(Foster,1989). Bermain
adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock) Jadi kesimpulannya bermain adalah cara
untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan
energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak
bola.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan
sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat)
Contoh : memberikan
support.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain
dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal
balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan
tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN
MENURUT ISI
1. Socialaffective play
Anak belajar memberi
respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan
bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure
play
Anak memproleh
kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat
merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan
bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara
berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role
play
Anak berfantasi
menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
MENURUT KARAKTERISTIK
SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana
anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai disekitarnya.
Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
2. Paralel play
Permainan sejenis
dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang sama
tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling
tergantung, biasanya dilakukan oleh anak preischool
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak
bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum terorganisasi
dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama
dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada aturan
tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen
E. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat
melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORI
MOTORIK
Membantu perkembangan
gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN
KOGNITIF
Membantu mengenal benda
sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. KREATIFITAS
Mengembangkan
kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan
belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI(SELF
AWARENESS)
Bermain belajar
memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Intraksi dengan orang
lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat
menerapkan kejujuran.
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada
anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat
komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal,
misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
F. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap
perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
2. Status
kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan →
lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan →
senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan
status social ekonomi
G. TAHAP PERKEMBANGAN
BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan
menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara
bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermain
sungguhan
Anak sudah ikut dalam
perminan.
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan
terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Foster and
Humsberger,1998,Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company,Philadelpia USA.
Hurlock E
B,1991,Perkembangan Anak Jilid I,Erlangga Jakarta.
Markum dkk,1990,Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Anak,IDI Jakarta.
Soetjiningsih,1995,Tumbuh
Kembang Anak,EGC,Jakarta.
Whaley and
Wong,1991,Nursing Care infants and children. Fourth Edition,Mosby Year
Book,Toronto Canada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar